Tari Cokek: Lebih dari sekedar tarian

Tari Cokek merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi tempo dulu. Dewasa ini orkestra (gambang kromong) biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan tarian, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, di samping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek.
Tari cokek ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tangerang ini diwarnai budaya Tionghoa, penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek. Tarian cokek mirip sinetron dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah. Tarian ini kerap identik dengan keerotisan penarinya.

MAKNA TARI COKEK
Makna tari cokek sangat erat kaitannya dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Betawi. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah interaksi antara penari wanita dan penonton, yang seringkali melibatkan tindakan spontan dan humor.
Tari cokek mencerminkan kegembiraan, keakraban, dan semangat kebersamaan dalam budaya Betawi. Selain itu, tarian ini juga menggambarkan keragaman etnis dan budaya yang ada di Jakarta, yang menjadi rumah bagi beragam kelompok etnis

1. SOURCE
2. SOURCE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari piring : lebih dari sekedar piring berputar

Jejak langkah: Sang Merak

Mengenal tari andun